Sebagai daerah yang memiliki berbagai macam kesenian tari joged merupakan salah satu tarian yang cukup di gemari oleh masyarakat Bali. Tarian ini sebagai perlambang suka cita dari masyarakat dimana dalam pementasannya biasanya di lakukan pada saat musim panen tiba dan juga pada saat hari hari berbahagia lainnya.
Sebagai sebuah tarian pergaulan tari joged memiliki kekhasan tersendiri dan dalam setiap pergelarannya biasanya melibatkan para penonton untuk ikut serta menari atau yang sering kita sebut dengan ibing ibingan.
Gerakan tariannya yang cukup energik dengan lirikan mata yang terkesan sedikit menggoda membuat tarian ini seakan mampu menghipnotis para penontonya untuk ikut menari mengikuti hentakan irama gamelan yang sebagian besar terbuat dari bahan dasar bambu.
Sesuai dengan asal katanya joged bumbung di bagi kedalam 2 kata yaitu joged dan bumbung. Joged berarti "goyang atau gerakan" sementara bumbung adalah sebuah alat ataupun benda yang terbuat dari potongan bambu.
Jadi joged bumbung bisa di artikan sebagai sebuah gerakan tari dengan musik pengiringnya terbuat dari potongan potongan bambu yang di bentuk sedemikian rupa hingga menghasilkan seperangkat alat musik ataupun gamelan dengan nada dasar salendro.
Di lihat dari jenisnya ada beberapa jenis tarian joged di antaranya joged Gebyog, joged pudengan, joged gandrung, joged pingitan dan joged bumbung itu sendiri.
Dari beberapa jenis tarian joged tersebut di atas gerakan tari yang di peragakan hampir memiliki kesamaan dan yang membedakannya hanya terletak pada musik pengiring dan juga busana yang di pakainya.
Dalam setiap pementasannya ada yang menggunakan hiasan di kepala berupa gelung tapi ada juga yang tidak. Sementara busana yang di kenakan ada yang memakai kebaya ada juga memakai balutan selendang dengan motif berwarna hijau, kuning ataupun merah yang di kombinasikan dengan warna keemasan.
Gerakan gerakan yang di tampilkan pada joged bumbung juga mengikuti pakem ataupun gerak tari sebagaimana yang di jumpai pada jenis tarian klasik misalnya saja ada yang di istilahkan ngleyog, ngleyer, mapah dan lain sebagainya hanya saja dalam setiap pertunjukannya terdapat perbedaan dalam penterjemahannya.
Sebagai sebuah tarian pergaulan tari joged memiliki kekhasan tersendiri dan dalam setiap pergelarannya biasanya melibatkan para penonton untuk ikut serta menari atau yang sering kita sebut dengan ibing ibingan.
Gerakan tariannya yang cukup energik dengan lirikan mata yang terkesan sedikit menggoda membuat tarian ini seakan mampu menghipnotis para penontonya untuk ikut menari mengikuti hentakan irama gamelan yang sebagian besar terbuat dari bahan dasar bambu.
Sesuai dengan asal katanya joged bumbung di bagi kedalam 2 kata yaitu joged dan bumbung. Joged berarti "goyang atau gerakan" sementara bumbung adalah sebuah alat ataupun benda yang terbuat dari potongan bambu.
Jadi joged bumbung bisa di artikan sebagai sebuah gerakan tari dengan musik pengiringnya terbuat dari potongan potongan bambu yang di bentuk sedemikian rupa hingga menghasilkan seperangkat alat musik ataupun gamelan dengan nada dasar salendro.
Di lihat dari jenisnya ada beberapa jenis tarian joged di antaranya joged Gebyog, joged pudengan, joged gandrung, joged pingitan dan joged bumbung itu sendiri.
Dari beberapa jenis tarian joged tersebut di atas gerakan tari yang di peragakan hampir memiliki kesamaan dan yang membedakannya hanya terletak pada musik pengiring dan juga busana yang di pakainya.
Dalam setiap pementasannya ada yang menggunakan hiasan di kepala berupa gelung tapi ada juga yang tidak. Sementara busana yang di kenakan ada yang memakai kebaya ada juga memakai balutan selendang dengan motif berwarna hijau, kuning ataupun merah yang di kombinasikan dengan warna keemasan.
Gerakan gerakan yang di tampilkan pada joged bumbung juga mengikuti pakem ataupun gerak tari sebagaimana yang di jumpai pada jenis tarian klasik misalnya saja ada yang di istilahkan ngleyog, ngleyer, mapah dan lain sebagainya hanya saja dalam setiap pertunjukannya terdapat perbedaan dalam penterjemahannya.
Irama musik pengiring dalam tarian joged sering juga di sebut dengan gamelan gegrantangan yang terdiri dari 6 s/d 8 buah gerantang, 2 s/d 4 buah suling, kendang gupekan 1 buah,ceng ceng dan juga gong pulu.
Seiring dengan perkembangannya saat ini alat musik yang di gunakan dalam pertunjukan tari joged ada yang menggunakan kendang sunda, kendang kempul, bass, simbal, ceng ceng kopyak dan lain sebagainya sehingga alunan musiknya terdengar berbeda.
Sebagai sebuah tarian pergaulan bukan berarti dalam setiap pertunjukannya tidak memperhatikan norma dan kaedah berlaku akan tetapi justru sebaliknya, jangan sampai gerakan tari yang di perlihatkan terkesan cabul seperti apa yang sering kita lihat dalam beberapa bulan belakangan ini.
Entah di sadari ataupun tidak pertunjukan tari joged saat ini lebih banyak memperlihatkan gerakan gerakan erotis yang tidak layak di tonton sehingga secara tidak langsung menurunkan kredibilitas daripada seni pertunjukan itu sendiri.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau sekarang ini orang tertarik menonton pertunjukan tari joged bumbung hanya karena terdorong oleh hasrat dan keinginan untuk mengumbar nafsu birahi.
Hal ini sekaligus bisa di jadikan sebagai sebuah cerminan bahwa moral dan etika sebagian masyarakat saat ini sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Kalau bukan dari kita dari siapa lagi dan kalau tidak di mulai dari sekarang mulai kapan lagi, maka dari itu mari kita kembalikan tari joged bumbung sebagai sebuah pergelaran seni tari yang menampilkan seni sesungguhnya.
Seiring dengan perkembangannya saat ini alat musik yang di gunakan dalam pertunjukan tari joged ada yang menggunakan kendang sunda, kendang kempul, bass, simbal, ceng ceng kopyak dan lain sebagainya sehingga alunan musiknya terdengar berbeda.
Entah di sadari ataupun tidak pertunjukan tari joged saat ini lebih banyak memperlihatkan gerakan gerakan erotis yang tidak layak di tonton sehingga secara tidak langsung menurunkan kredibilitas daripada seni pertunjukan itu sendiri.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau sekarang ini orang tertarik menonton pertunjukan tari joged bumbung hanya karena terdorong oleh hasrat dan keinginan untuk mengumbar nafsu birahi.
Hal ini sekaligus bisa di jadikan sebagai sebuah cerminan bahwa moral dan etika sebagian masyarakat saat ini sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Kalau bukan dari kita dari siapa lagi dan kalau tidak di mulai dari sekarang mulai kapan lagi, maka dari itu mari kita kembalikan tari joged bumbung sebagai sebuah pergelaran seni tari yang menampilkan seni sesungguhnya.
The Casino at Harrah's Lake Tahoe - MapyRO
BalasHapusThe Casino at Harrah's Lake 삼척 출장마사지 Tahoe 안산 출장안마 · Check 강릉 출장샵 Map. Hotel. 1 Harrahs Blvd, Lake 공주 출장마사지 Tahoe, NV 포천 출장안마 89449, US.